Tuesday, July 30, 2013

Es Pisang Ijo

Bulan ramadhan biasanya identik dengan sajian berbagai minuman segar sebagai hidangan takjil. Saya sih ga tiap hari bikin takjil, seringnya malah cukup air putih atau teh manis, lanjut hajar menu utama, he..he..he..*pakai alibi masih menyusui, padahal bocah udah jarang nenen :D*

Dapat satu sisir pisang raja, akhirnya tercetuslah keinginan membuat es pisang ijo. Sebelumnya sudah pernah membuat, tetapi tidak memuaskan karena hasilnya keras ga lembut, mana bikinnya banyak bener, anak-anak dan suami ga ada yang mau, komentar suami waktu itu, "kok rasa pisang ijonya ga kayak yang beli?" T_T

Googling ke beberapa blog, terdampar di Just Try and Taste, testimoni dari pemilik blog dan pemberi komentar puas semua dengan hasilnya. Yo wis, bismillah...mari kita coba saja.



Es Pisang Ijo
Sumber: Just Try and Taste

Bahan pewarna pisang ijo:
200 gr daun pandan, potong-potong --> saya hanya dapat 50 gr, akhirnya pemakaian pasta pandan ditambah
500 ml air --> saya sesuaikan dengan berat daun pandan, sisa air dipake untuk melarutkan pasta pandan

Bahan pisang ijo:
15 buah pisang raja yang telah matang, kukus
200 gr tepung beras
200 gr tepung terigu
50 gr gula pasir
600 ml santan kental dari 1 butir kelapa
500 ml air pandan
3 tetes pasta pandan --> saya pakai 1/2 sdt

Bahan vla santan:
50 gr tepung beras
500 ml santan kental
100 gr gula pasir
1/2 sdt garam

Pelengkap:
pecahan es batu
sirup cocopandan
susu kental manis
sagu mutiara

Cara membuat:
1. Pewarna pisang ijo: siapkan daun pandan yg sudah dipotong-potong, cuci hingga bersih. Blender bersama dengan air hingga halus. Saring dan peras, ambil sari pandannya. Ukur 500 ml untuk mewarnai adonan pisang ijo
2. Kulit pisang ijo: dalam sebuah wadah, masukkan tepung beras, tepung terigu, santan dan air sari pandan dan air larutan pasta pandan, aduk rata hingga tidak ada gumpalan. Jika ada gumpalan, saring adonan hingga halus.
3. Masukkan gula pasir, aduk rata. Tuang adonan ke dalam loyang atau wadah tahan panas. Kukus selama 20 menit sampai adonan matang.
4. Angkat adonan dan uleni dengan sendok sampai adonan menjadi licin dan kalis.
5. Letakkan selembar plastic wrap di atas meja, olesi santan, ambil 3 sendok makan adonan, tipiskan, letakkan pisang diatasnya, gulung pisang dengan adonan sampai rapat, bentuk memanjang mengikuti bentuk pisangnya.
6. Siapkan selembar daun pisang, letakkan gulungan pisang, bungkus. Tata di kukusan. Kukus selama 15 menit. Angkat dari kukusan, dinginkan.
7. Vla santan: siapkan panci, masukkan semua bahan vla, aduk hingga halus dan larut. Masukkan daun pandan. Jerang vla diatas kompor dengan api kecil, aduk-aduk selama dimasak hingga adonan menjadi kental dan muncul letupan tanda vla telah mendidih dan matang

Penyajian:
Siapkan mangkuk, ambil sebuah pisang ijo yang telah dipotong-potong sesuai selera. Tata didalam mangkuk, siram dengan vla santan. Tambahkan es batu dan sagu mutiara kucuri sirup cocopandan dan susu kental manis.

Rasanya? Sluurp.. empuk dan enak! Pak suami habis tarawih minta nambah lagi, yippie!


Ada tangan mungil yang ga sabar pengin nyobain ^_^

Monday, July 22, 2013

Ananas Tart (Nastar)

Masih dalam rangka menyiapkan kue untuk lebaran, kali ini membuat nastar atau bahasa kerennya ananas tart. Sudah jadi sajian umum di rumah-rumah orang Indonesia setiap kali lebaran.

Daan... masih menggunakan resep NCC juga, mulai dari bikin selainya sampai resep adonan nastarnya. Enak, ngeprul tapi ga terlalu rapuh karena menggunakan perpaduan mentega dan margarin.



Nastar

Bahan:
250 gr mentega
250 gr margarin
4 butir kuning telur
4 sdm susu bubuk
700 gr terigu ptotein rendah
100 gr gula halus

Bahan filling:
Selai nanas

Bahan olesan (aduk rata):
3 butir kuning telur
2 sdm susu uht

Cara membuat nastar:

  1. Kocok sebentar mentega, margarin, kuning telur dan gula halus sampai rata. Masukkan terigu dan susu bubuk aduk atau uleni sampai rata.
  2. Ambil sedikit adonan, pipihkan, isi dengan selai nanas, bulatkan adonan sampai selai nanas tertutupi. Untuk menyeragamkan ukuran, setiap satu bulatan saya timbang 8 gr.
  3. Tata di loyang datar, panggang setengah matang pada temperatur 150ºC, keluarkan loyang dari oven, olesi dengan bahan olesan, panggang lagi sampai warnanya coklat keemasan.
Selai nanas

Bahan:
4 buah nanas palembang, kupas, parut 
200 gr gula halus
1 potong kayu manis
1 sdt garam

Cara membuat:
Masak nanas beserta airnya dengan garam dan kayu manis hingga kering. Tuang gula pasir, masak terus dengan api kecil sampai kering dan liat. Angkat dan dinginkan pada suhu ruang.

Note: 
  • Selai nanas yang sudah dingin jangan dimasukkan ke dalam kulkas, karena bisa berair sehingga akan menyulitkan ketika dipulung. Sebaiknya disimpan ditempat kedap udara dan segera diolah untuk isian nastar.
  • Jika ingin warna selai nanas kecoklatan, gula pasirnya bisa dimasak dulu tanpa air (dikaramel) sampai mencair semua gula, baru kemudian ditambahkan pada nanas.

Membuat nastar ini memang makan waktu, harus bikin selainya dulu plus bulet-buletin selainya biar enak pas mau dipulung. Belum lagi kalau udah jadi, banyak sesi incip-incip, akhirnya harus segera diumpetin biar ga dicomot terus.


Para juragan baru bangun tidur setelah ibu selesai bikin nastar (adik keliatan poninya doang, hihihi)

Sunday, July 14, 2013

Putri Salju

Hari raya Idul Fitri memang masih lama, shaum ramadhan pun baru berjalan beberapa hari. Tapi tidak ada salahnya kan nyicil bikin kue kering, apalagi saya kerja jadi bikin kue kering ini hanya bisa dikerjakan pas wiken.

Kue putri salju ini kesukaan kakak Afa dan ibunya  jadi must items yang harus dibikin. Sebenernya sama halnya dengan membuat kue kering yang lain, cara membuat putri salju ini juga cukup mudah, tetapi agak ribet karena setelah matang harus segera dibalur dengan gula halus dan gula donat agar bisa nempel kayak salju si gulanya.




Putri Salju
Resep asli: NCC

Bahan:
250 gr mentega
100 gr gula halus
200 gr kacang mente, panggang, haluskan --> saya hanya pakai 125 gr
250 gr terigu protein rendah --> saya pakai 325 gr kunci biru

Bahan taburan:
150 gr gula halus
gula donat secukupnya

Cara membuat:

  1. Kocok mentega dan gula halus sampai berwarna pucat (saya kocok kurang lebih 5 menit), masukkan kacang mente, kocok rata, masukkan terigu, kocok rata.
  2. Simpan adonan di dalam kulkas selama 30 menit.
  3. Keluarkan adonan dari kulkas, gilas adonan menggunakan rolling pin dengan ketebalan sesuai selera, cetak menggunakan cetakan bulan sabit (saya pakai cetakan bentuk hati), tata di atas loyang datar, panggang sampai berwarna kecoklatan (selama 20 menit pada suhu 150ºC).
  4. Angkat, segera balur dengan gula halus, lanjutkan dengan dibalur gula donat sampai keseluruhan berwarna putih, simpan di toples tertutup.




Oiya, putri salju ini kalau gulanya tidak segera dibalurkan nanti hasilnya ga akan bisa nempel dengan baik, jadi begitu matang harus segera dibalur gula.

Sunday, July 7, 2013

Smile, Girls!

Postingan ga penting, hanya ingin narsis sejenak bersama duo gadis kecil.
Smile and say cheeeeseee, gals!!


(Unbaked) Strawberry Cheesecake

Dalam rangka sok-sok pingin bikin cake untuk anniversary ke-6, akhirnya pilihan jatuh ke cake mahal  Strawberry cheesecake yang berjenis unbaked alias tidak perlu dipanggang.

Googling resepnya ada beberapa versi, saya pilih resep mbak Dida, nyontek plek resepnya ga ada modifikasi eh kecuali jeruknya ding, ga punya jeruk lemon jadi pake jeruk nipis aja. Selai stroberinya bikin sendiri alias homemade, resepnya ada disini



Unbaked Strawberry Cheesecake
Resep asli: dapur dida

Bahan crust:
250 gr oreo tanpa filling, haluskan
50 gr almond sangrai, haluskan
140 gr unsalted butter, lelehkan

Bahan cheesecake:
400 gr cream cheese, biarkan suhu ruang --> saya pakai merk Anchor
50 gr butter
1/4 sdt garam
150 gr white cooking chocolate, lelehkan
400 ml whipped cream cair, kocok setengah mengembang
50 gr gula halus, ayak
4 lembar/12 gr gelatin halal
50 ml air panas
1 sdm air jeruk nipis

Topping:
100 gr selai strawberry homemade
50 ml air putih
buah stroberi untuk hiasan

Cara membuat:

  1. Crust/alas cake: Siapkan loyang bongkar pasang diameter 22 cm olesi alas dan pinngirannya dengan mentega tipis-tipis, campur menjadi satu oreo dan mentega cair, aduk rata. Tambahkan almond, aduk rata. Tuang dan ratakan pada alas loyangnya sambil ditekan-tekan dengan sendok agar memadat. Simpan didalam freezer.
  2. Campur gelatin dengan air panas, tim hingga larut dan bening, dinginkan dan sisihkan. Dalam sebuah wadah, kocok cream cheese, mentega dan garam hingga lembut, tambahkan coklat putih leleh, gula bubuk, dan gelatin, kocok rata. Tambahkan air jeruk nipis, aduk rata. Masukkan whipped cream sedikit demi sedikit, kocok rata dengan speed mikser rendah.
  3. Ambil 4-5 sendok makan adonan cream cheese, beri 1 sendok makan selai stroberi, aduk rata, sisihkan.
  4. Tuang sebagian adonan cream cheese keatas crust, ratakan tambahkan dengan adonan no.3 (cream cheese + selai), ratakan, terakhir tuang sisa adonan cream cheese, ratakan. Simpan di dalam freezer semalaman.
  5. Jika sudah beku, lepaskan pinggiran loyang bongkar pasang, hias atasnya dengan topping dan stroberi segar.

Cheese cake ini bener-bener enak, ga sia-sia harus gedabrukan membuat dapur berantakan karena bikinnya serba cepet-cepet. Meskipun cake anniversary, tapi tetep aja si doi (alias ayahnya anak-anak) ga begitu doyan cake kayak gini. No problemo, yang penting krucils dan emaknya doyan, mari kita habiskan sendiri, nyam-nyam...


Strawberry Jam Homemade

Berhubung niat pingin bikin ciskek ala toko bakery terkenal, setelah liat harga sepotongnya minim 17 ribu, akhirnya niat juga bikin strawberry jam yang nantinya dijadikan olesan topping si ciskek.

Resepnya modifikasi dari banyak sumber, karena menyesuaikan ketersediaan buah stroberinya*suami belikan di Giant Gresik hanya tersisa 3 pack, itupun yang 1 pack udah banyak yang busuk jadi hanya beli 2*.

Strawberry Jam Homemade

Bahan:
180 gr buah stroberi segar, belah menjadi 4 bagian
120 gr gula pasir
50 ml air putih
garam seuprit
1/2 buah air jeruk nipis

Cara membuat:
  1. Masukkan semua bahan kedalam panci, nyalakan api (jangan terlalu besar)
  2. Aduk-aduk terus menggunakan sendok kayu sampai mengental, stroberi akan hancur sendiri, tetapi masih ada beberapa potongan kecil stroberi. Jika ingin tekstur yang sangat halus buah sttoberinya sebaiknya diblender.


Hasil jadinya sekitar 150 gr-an, lupa tidak ditimbang udah keburu dipake untuk campuran olesan unbaked strawberry cheesecake. Rasanya tidak terlalu manis, tapi saya lebih suka, ternyata dik Thia juga doyan, dicolek melulu pas lagi didinginkan ^_^

Thursday, July 4, 2013

Sisterhood, How Lovely They Are

Mempunyai dua anak perempuan, katanya lebih tidak menguras tenaga dibandingkan jika mempunyai dua anak laki-laki. Well, saya tidak mau membandingkan ya, bersyukur saja dengan anugerah dua gadis cilik ini. Ada masanya akur dan lengket kayak perangko, ada masanya si sulung teriak-teriak mengiba minta tolong ketika si kecil mengobrak-abrik hasil karyanya (baca: mainannya atau gambarnya), ada masanya si kecil dengan penuh semangat mencakar dan menjambak rambut si sulung untuk mendapatkan apa yang dipegang si sulung. Sungguh indah bukan? Terlebih lagi jika keduanya paduan suara bersama (baca: menangis membahana) saat sama-sama merasa didzolimi :D

Benar kata orang, tiap anak itu unik dan tidak bisa disamakan. Begitu pula dua gadis kecil saya, saat si kecil sudah semakin tumbuh besar, semakin terlihat karakternya. Inilah yang membuat ibu harus terus menumbuhkan kepekaan rasa sehingga bisa mengenali perbedaan karakter maupun sifat yang dimiliki oleh anak.

Sleeping beauty

Sebagai contoh, dalam program menyapih anak dari kebiasaan ngempeng (saya belum berkeinginan untuk menyapih ASI sebelum genap berusia 24 bulan), Afa relatif lebih mudah melepaskan kebiasaan ngempeng-nya sedangkan Thia sampai sekarang masih uring-uringan jika diajak komunikasi melepaskan kebiasaan ngempengnya. Contoh lain, dalam hal makanan Afa sangat pemilih, dia hanya mau makan menu rumahan yang asli Indonesia dari sini terlihat kalau dia tipe yang selektif karena dalam pergaulan pun dia lebih lama beradaptasi dengan orang baru (meskipun semakin bertambah usia, dia semakin grapyak alias mudah bergaul). Sedangkan Thia apapun dia lahap, menu Indonesia-lah, menu Italia-lah, menu Arab-lah dan dalam pergaulan meskipun terlihat pemalu sebenarnya dia lebih mudah beradaptasi dengan orang atau lingkungan yang baru. Tidak ada yang lebih baik ataupun lebih buruk dari kedua anak ini, yang ada adalah ibu dan ayah harus bisa memfasilitasi mereka berdua untuk berkembang menjadi pribadi yang kelak bisa memberikan manfaat bagi masyarakat dan senantiasa berada di jalan Allah swt.

Yang pasti, punya satu anak itu sangat menyenangkan, rumah terisi dengan celotehan suara mungil, punya dua anak? lebih menyenangkan lagi, karena ada dua celotehan yang saling menyahut (padahal yang kecil belum jelas ngomong apa, tapi terus aja diajak ngobrol kakaknya, hi..hi..hi..) suasana rumah lebih hidup dan hilang penat ketika pulang kerja.
How lovely they are

Punya tiga anak?ehmm...pengin sekali, tapi tidak untuk saat ini, mungkin nanti jika Allah berkehendak, aamiin. Selain, supporting system belum memadai, juga khawatir tidak optimal dengan yang dua ini.

*Menjelang 6 tahun pernikahan, sangat bersyukur dengan limpahan nikmat dan karunia dari Allah untuk keluarga kami*

Tuesday, July 2, 2013

Cireng Kenyal-Kenyil

Bagi urang asli Sunda, tentu tidak asing lagi dengan makanan yang satu ini. Bagi saya yang lidahnya asli jowo, pertama kali mengenal gorengan ini pas kuliah di Bandung, dan langsung berpikir," aduuh...gorengan alot gini kok banyak yang suka?!", kalau lagi beli gorengan di gerbang depan ataupun gerbang belakang kampus ga pernah milih cireng, lebih suka gehu (a.k.a tahu isi), bala-bala (atau ote-ote atau heci kalau di daerah jawa timur) atau pisang goreng.

Beberapa kali di grup WA alumni kampus saya, teman-teman posting foto ataupun membahas cireng. Tiba-tiba saya jadi pengin membuat sendiri, mengingat di Gresik tidak ada penjual cireng yang cukup enak dan tidak terlalu alot kalau sudah dingin.

Resepnya sebenarnya simpel, bahan utamanya adalah kanji atau disebut aci dalam bahasa sunda, hanya saja saya pernah gagal pada waktu percobaan pertama. Karena adonannya hanya menggunakan tepung kanji tanpa tambahan tepung terigu, jadi hasilnya si adonan lengket banget di baskom dan butuh tenaga ekstra untuk bisa membentuknya menjadi bulatan atau bentuk lain yang lebih rapi. Akhirnya blogwalking ke blognya mbak Ricke nemu resep cireng keju, saya modifikasi sedikit disesuaikan dengan stok bahan dirumah. Ok let's try!


Cireng
Resep asli: Ricke Indriani

Bahan:
150 gr tepung kanji
150 gr tepung terigu
2 siung bawang putih, cincang halus
1/2 sdt garam
1/2 sdt bawang putih goreng, remas-remas sampai hancur
2 batang daun bawang, ambil bagian hijaunya saja, iris tipis
merica secukupnya
300 ml air mendidih

Cara membuat:

  1. Dalam sebuah wadah, aduk menjadi satu tepung kanji dan tepung terigu, masukkan bawang putih, bawang putih goreng, merica dan daun bawang, ratakan.
  2. Tambahkan air mendidih sedikit demi sedikit sampai adonan kalis dan bisa dibentuk (jika adonan sudah bisa dibentuk, penambahan air bisa dihentikan) menggunakan sendok kayu atau spatula karet. Bentuk adonan sesuai selera.
  3. Goreng dengan minyak panas hingga kekuningan dan matang. Angkat dan tiriskan. Sajikan hangat-hangat dengan cabe rawit atau sambal kacang.


Alhamdulillah terpenuhi sudah keinginan nyemil si cireng ini, sampai siang rasanya masih gurih dan tidak terlalu alot.