Tuesday, June 17, 2014

Homemade Chicken Cordon Bleu

Dapat resep ini sudah lama sekali...dari mbak Ainur si master bikin segala rupa homemade food yang lezatos. Tapi baru bisa eksekusi hari ini karena bahan-bahannya pas lagi ada semua, eh kecuali garlic powder (=bawang putih bubuk) yang akhirnya saya ganti dengan bawang putih yang dicincang halus.

Gampang banget sebenarnya pas bikin, cuma yaa...banyak mangkuk bekas berbagai celupan yang harus dicuci, ini nih yang bikin males, hihihi.

Chicken Cordon Bleu
Resep asli: Ainur Parahita

Bahan:
2 buah dada fillet
2 lembar smoked beef
50 gr keju cheddar, potong memanjang jadi 2
50 gr keju mozarella, potong memanjang jadi 2
Garlic powder sesuai selera --> saya pakai 2 siung bawang putih yang dicincang halus
Lada dan garam sesuai selera

Bahan pelapis:
3-4 sdm tepung terigu
1 butir telur, kocok lepas
2 sdm susu uht, campur dengan kocokan telur
Tepung panir secukupnya

Cara membuat:
1. Belah melebar masing-masing dada fillet, pukul-pukul sedikit (dengan ulekan atau pemukul daging) sampai agak melebar
2. Letakkan/susun keju dan smoked beef dengan urutan: keju cheddar, smoked beef, keju mozarella. Lipat jadi dua, rapikan sambil ditekan-tekan lembut kedalam agar keju dan smoked beef tidak menonjol keluar.
3. Taburi garam, lada dan bawang putih cincang merata pada seluruh permukaan ayam.
4. Lumuri dengan tepung terigu sampai rata.
5. Celupkan kedalam campuran kocokan telur dan susu.
6. Gulingkan diatas tepung panir sambil agak ditekan-tekan agar tepung menempel.
7. Simpan didalam freezer selama 30 menit (bisa lebih dikit, tujuannya biar tepung benar-benar menempel).
8. Goreng dengan api kecil sampai kecoklatan. Sajikan selagi hangat karena masih terasa lelehan mozarellanya, yummyy...

Tadi pagi cuma satu yang digoreng, satunya masih disimpan di freezer. Harusnya sih "teman"nya french fries dan wortel plus buncis rebus tapi tadi pagi untuk sarapan anak-anak ditemani sayur bayam dan perkedel jagung :-D

Sunday, June 1, 2014

Resume Seminar: Aku Hebat, Karena Ayah Ibuku Hebat

Judul seminarnya wow banget,  karena untuk mencetak anak "hebat",  harus ada pengajar yang hebat juga. Seminar ini diadakan oleh ikatan koperasi karyawan PT. Semen Gresik, narasumbernya bunda Neno Warisman.

Termasuk seminar yang besar untuk ukuran Gresik,  apalagi narasumbernya juga cukup terkenal tidak hanya didunia dakwah tapi juga parenting. Selama seminar,  bunda Neno menekankan pentingnya peranan ayah dalam pendidikan karaktek anak,  disamping ibu sebagai pendamping sehari-hari anak. Bahkan buklet yang dibagikan sebagai seminar kit juga berisi berbagai kisah inspiratif ayah-ayah hebat dari orang-orang hebat di tanah air.




Ga pakai panjang,  langsung aja yah berikut ini resume singkatnya *seingetnya dan se-yang ketulis sama peserta ini,  he..he..he..*


Tipe rumah tangga ada 5,  yaitu:

1. Rumah tangga rumah sakit
Di dalam rumah tangga tersebut ayah dan ibu saling menyakiti. Ibu sering melontarkan kata-kata kasar,  ayah sering melakukan kekerasan,  akibatnya anak menjadi pribadi yang keras hatinya maupun perilakunya.

2. Rumah tangga pasar
Orang tua selalu menuruti keinginan anak,  agar anak tidak rewel ataupun mengganggu aktivitasnya, sehingga anak terbiasa menuntut dan selalu minta imbalan jika melakukan hal sesuai keinginan orang tuanya.

3. Rumah tangga kuburan
Didalam rumah tangga tersebut,  masing-masing penghuninya saling diam tanpa komunikasi yang intensif. Sehingga anak kurang mendapatkan teladan dan pendidikan karakter dari orang tuanya.

4. Rumah tangga sekolah
Rumah tangga dimana setiap anggota keluarganya saling menimba ilmu,  ayah dan ibu membekali diri dengan ilmu,  anak mendapatkan pelajaran yang maksimal dari orang tuanya,  akhirnya akan bisa melahirkan anak-anak yang hebat.

5. Rumah tangga mesjid Allah
Pada rumah tangga ini didalamnya terdapat orang-orang yang mendidik anak tanpa membuat mereka menjadi bangga terhadap diri mereka sendiri,  sehingga anak tidak akan menjadi anak yg serba korektif,  sedikit-sedikit memprotes pola asuh orang tuanya. Selalu menekankan kisah Rasulullah sebagai pendidik terbaik sepanjang masa.

Mendidik anak dengan bekal yg biasa akan menghasilkan anak yang biasa-biasa juga,  baik akhlaknya,  karakternya maupun skill-nya. Jika berbekal sesuatu yg berbeda akan menghasilkan anak yg berbeda.

Anak yang hebat akan memiliki hati yang sederhana, dia akan melihat segala hal menjadi penting bukan hanya melihat hal-hal yang menurut orang kebanyakan orang adalah hal penting. Sebagai contoh Zaid bin Haritzah,  anak budak hitam yg diangkat menjadi anak dan dididik oleh Rasulullah SAW, akhirnya menjadi seorang jendral yang hebat. Sungguh tidak ada teladan ayah yang lebih baik selain Rasulullah SAW.

Seorang ibu yg hebat akan:
1. Memberikan nutrisi yang baik
Pesannya bunda Neno sih batasi (bahkan kalau bisa malah jangan pernah) pemberian gula pasir gantikan dengan gula aren, batasi pemberian mentega, minyak goreng dan tepung terigu ---> alamak ini mah berrrat untuk saya! Ok abaikan intermezzo ini:-D

2. Menggunakan kata-kata yang baik dan lembut kepada anak-anaknya
Terutama pada 7 tahun pertama kehidupan anak,  seorang ayah dan ibu tidak boleh marah kepada anaknya, selalu hindari pukulan,  ancaman bahkan kekerasan selalu gunakan kata-kata yang lembut. Karena kekerasan dari orang tua akan melahirkan sikap agresif pada anak.

Berikut ini tahapan pendidikan ala Rasulullah SAW:

0-7 tahun       : perlakukan anak sebagai raja dan berikan yg terbaik untuknya.
7-14 tahun    : didik anakmu sebagai pembantumu
14-21 tahun  : didik anakmu sebagai dutamu atau penggantimu

Dorong anak-anak untuk menjadi apa saja sesuai yang mereka cita-citakan,  orang tua yang hebat adalah yang menanamkan mimpi besar pada anak-anaknya dan memberikan stimulasi serta dukungan yang maksimal agar anak mencapai mimpinya tersebut.

Di akhir seminar,  bunda Neno mengingatkan untuk selalu menceritakan kisah keteladanan Rasulullah dalam membina rumah tangganya,  disertai kisah-kisah sahabat Rasulullah untuk menjadikan Rasul sebagai idola anak-anak. Buku yang tepat dan sesuai dengan format yang disukai anak-anak adalah buku Muhammad Teladanku dari penerbit Sygma Publishing,  bukunya full color dengan gambar-gambar yang menarik serta penjelasan shirah dengan bahasa yang mudah dimengerti anak. Btw,  ini promosi tak berbayar,  he..he..he..


Kakak baru dibacakan sampai buku ke-11 udah mulai ga fokus,  mungkin karena dia bingung dengan nama-nama yang panjang. Gara-gara seminar ini saya jadi diingatkan untuk mulai lagi membacakan  buku ini,  apalahi dik Thia belum pernah dibacakan sama sekali. Secara keseluruhan buku ini memang recommended untuk menarik minat anak-anak dengan sejarah Rasulullah-nya. Harganya memang lumayan mihil,  tapi sepadan dengan ilmunya dan bisa dicicil juga,  he..he..he...  . Kalau berminat dengan buku Muhammad Teladanku diatas,  buka saja websitenya sygma publishing.

Roti Keju

Sabtu ini karena kakak libur sekolah kita seharian di rumah,  asyik juga sih jadi irit pengeluaran,  karena kalo keluar rumah meski cuma jemput kak Afa pulang sekolah, pulangnya suka mampir jajan bakso dulu.

Pas banget di rumah lagi ga ada cemilan akhirnya bikin roti keju atas rikues kakak *adik Thia sih ga perlu ditawari, apa-apa doyan :-)*. Bikinnya agak kesiangan jadi sempet bikin dik Thia rewel,  karena doi minta dikeloni ibu ga mau sama si Ayah,  padahal ibu lagi tanggung ngisi bahan isian keju ke adonannya.

Resepnya pakai resep roti manis bu Fat,  dengan diisi campuran butter dan keju cheddar parut.


Roti Keju
Resep asli: Fatmah Bahalwan

Bahan A:
500 gr terigu protein tinggi
11 gr ragi instan
100 gr gula pasir
4 butir kuning telur
200 ml air es

Bahan B:
100 gr margarin
1/4 sdt garam

Bahan C (isian,  aduk rata):
100 gr butter
100 gr keju cheddar,  parut halus

Cara membuat:
  1. Campur bahan A,  uleni sampai kalis,  tambahkan bahan B uleni sampai kalis elastis, bulatkan adonan. Tutupi wadah adonan dengan serbet basah atau plastik cling wrap diamkan sampai mengembang 2 kali lipat.
  2. Kempiskan adonan,  bagi dan timbang adonan masing-masing 40 gr,  bulatkan,  diamkan 10 menit.
  3. Isi masing-masing bulatan dengan bahan isian,  bulatkan lagi,  diamkan 10 menit.
  4. Poles atasnya dengan kuning telur taburi sedikit parutan keju cheddar,  panggang dengan api sedang selama 15-20 menit. Ketika matang,  olesi atasnya dengan butter,  sajikan.



Pas baru mateng,  aroma rotinya wangi butter,  rasanya juga cheesy meski isiannya kurang banyak, karena takut mbleber (apa ya bahasa Indonesianya?! Luber kali ya),  soalnya pas diisi bahan isian adonannya jadi agak lembek.

Anak-anak suka,  empuk dan gurih rotinya,  sampai pas makan malam agak ogah-ogahan makan nasi karena keburu kenyang ngemilin roti keju.