Wednesday, November 26, 2014

Membuat Alat Peraga Edukatif dari Bahan Bekas

Yeay...postingan ketiga dalam dua hari, mumpung semangat dan ada yang bisa dishare.

Kali ini mau berbagi kebahagiaan karena pas acara perayaan Tahun Baru Muharram di sekolah dik Thia kemarin (tanggal 22 November) kan ada lomba bikin Alat Peraga Edukatif (APE) dari bahan bekas antara orang tua dan si anak *meski yang bikin on the spot si ibu dan kak Afa, dik Thia bagian hore-hore alias ngerusuhi, hi..hi..hi..*alhamdulillah bisa menang juara ke-3 untuk level kelompok Batita (bawah tiga tahun).

Jadi lombanya ini dikategorikan menjadi level TK, level playgroup dan level batita, sesuai kelasnya si bocah. Bahannya harus barang bekas dan boleh ditambah barang baru tapi maksimal seharga Rp. 20.000,00 (embel-embel boleh ditambah barang baru ini yang kelewat, jadinya puyeng mikirin semua barang bekas yang bisa dipakai).

Kami membuat box multifungsi, jadi pada satu box kubus kelima sisinya (sisi yang bawah hanya untuk alas) masing-masing ada APE yang befungsi merangsang sensorik motorik anak balita.


Si bocah unyu...didepan karya ibu dan kakaknya ^_^

Bahan-bahan:
Kardus bekas yang tebal
Kalender bekas
Kain flanel sisa

Alat:
Lem UHU stick
Lem UHU kuning
Cutter
Gunting
Crayon
Penggaris
Pulpen
Spidol

Cara Membuat Box:

  1. Buat kubus dari kardus bekas, kemudian lapisi semua bagian dengan kalender bekas yang bagian putih disebelah luar.
Membuat sisi atas:
  1. Buat pola labirin/maze dengan menggunakan pulpen pada sisi atas kubus (jika takut salah, buat dulu polanya dikertas kemudian dijiplak), bikin labirinnya yang gampang aja ya, biar anak cepat menemukan ujung labirinnya :) 
  2. Potong kardus bekas selebar 0.5-1 cm, ukur panjangnya sesuai dengan panjang garis pada pola labirin yang sudah kita buat, kemudian tempelkan diatas pola yang kita buat dari pulpen tadi. Buat list/pembatas luar dari kardus bekas dengan lebar 2 cm. Hasilnya akan seperti berikut ini:



Membuat sisi depan:

  1. Gambar pola tangram persegi pada kardus bekas, dalam tangram tersebut ada bentuk geometri bidang: segitiga, persegi, dan jajargenjang. Ukuran tangram perseginya harus lebih kecil dari ukuran kubus. Potong-potong sesuai bentuk geometri, warnai masing-masing bentuk dengan warna yang berbeda menggunakan crayon.
  2. Buat pembatas luar untuk membingkai tangram tsb dari kardus bekas dengan lebar 2 cm. Hasilnya akan seperti berikut ini:


Membuat sisi samping kanan:

Buat pola geometri segitiga, persegi, lingkaran, persegi panjang dan layang-layang dari kardus bekas, potong-potong, warnai dengan crayon. Tempelkan pada kubus. Hasilnya akan seperti dibawah ini. 



Sebenarnya ide awalnya adalah membuat geometri ruang, jadi mau bikin kubus, balok, bola dari kardus bekas trus baru ditempel ke kubus utama. Tapi berhubung waktunya mefet dan sumber daya terbatas akhirnya bikin yang 2 dimensi aja.

Membuat sisi samping kiri:

  1. Buat pola lingkaran pada kardus bekas, diameternya tidak lebih besar dari panjang sisi kubusnya. Potong dengan gunting, lapisi dengan kalender bekas yang putih. Lubangi bagian tengah dari lingkaran tersebut. 
  2. Buat pola seperti jarum jam pada kardus bekas, ukuran pendek dan ukuran lebih panjang, gunting kemudian lubangi sedikit pada ujung yang tumpul, masukkan cable ties (atau bisa juga pakai kawat tipis), potong pendek ujung cable ties tapi sisakan sedikit, masukkan ujung sisa cable ties tersebut pada lubang tengah di lingkaran.
  3. Buat lubang kecil ditengah-tengah kubus sisi samping kiri, lem lingkaran tepat ditengah kubus, dengan posisi lubang kubus tepat pada posisi ujung sisa cable ties yang terhubung pada jarum jam. 
  4. Beri titik pada lingkaran menjadi 12 bagian sama besar, tulis angka di luar titik-titik tersebut mulai dari angka 1 sampai 12 melingkar dengan menggunakan spidol. Beri warna pada masing-masing angka. Hasilnya akan seperti berikut ini:



Ini ide awalnya juga tampak wow...penginnya itu tulisan angkanya dari kardus bekas yang rapi trus baru ditempel, trus lingkaran jamnya juga diwarnai lebih cantik tapi sekali lagi...apadaya waktunya mefet. Jadinya sama kak Afa diwarnai buru-buru dengan tangan yang udah berlepotan crayon, jadi berjejak ke kertas kalendernya, hi..hi..hi..

Membuat sisi samping belakang:

  1. Browsing angka 1 sampai dengan 10, kemudian print di kertas A4, gunting masing-masing angka. Tempelkan pada kubus sesuai urutan angka. Lubangi bagian tengah atas pada tiap angka.
  2. Buat pola angka 1 sampai dengan 10 dengan kardus bekas, gunting-gunting (ini bagian menggunting terlama dan tersusah, terutama untuk angka-angka yang ada lubang dibagian tengahnya-_-). Warnai masing-masing angka dengan crayon.
  3. Potong stik cotton bud (kapasnya dibuang) menjadi 2 bagian sama panjang, runcingkan salah satu ujungnya. Bisa juga menggunakan tusuk sate. Tancapkan stik ini pada lubang tengah atas pada tiap angka yang tertempel di kubus tadi.
  4. Potong kain flanel sisa atau bisa juga kain perca lain, dengan lebar 0.5 cm panjang 2-3 cm, lem pada bagian belakang atas angka dari kardus yang sudah diwarnai tadi. Kain flanel ini fungsinya untuk menggantungkan angkanya di kubus. Hasilnya akan seperti berikut ini:




Bikin seperti diatas tampak mudah untuk orang yang kreatif, tapi beneran peer besar buat saya yang ga kreatif. Bikinnya barengan pula sama baking banana brownies untuk acara bazaarnya. Jadinya kayak proyek roro jonggrang, hi..hi..hi..*lebay*.

Pesan untuk kaum ibu yang ga kreatif semacam saya, kalau disuruh bantu (atau malah bikinin ya?!) prakarya untuk anaknya, sebaiknya cari ide dasarnya jauh-jauh hari sebelumnya, biar ga kelimpungan pas hari H.

     

3 comments:

  1. Keren...sangat bermanfaat banget...di tunggu ya postingan berikutnya

    ReplyDelete
  2. Kreatif sekali bunda..ikutan ya bu..oya yg juara 12 buat apa bunda

    ReplyDelete
  3. Kreatif sekali bunda..ikutan ya bu..oya yg juara 12 buat apa bunda

    ReplyDelete