Tuesday, May 24, 2016

Trip To Semarang

Akhirnya ada semangat lagi untuk update blog, yeay....!
Cerita kunjungan ke Semarang sebenarnya sudah agak basi, karena sudah awal Mei yang lalu. Tapi tiba-tiba pengin upload-upload lagi foto ke blog, setelah buka-buka file lama blog dan melihat foto-foto krucils Afa dan Thia semasa masih lebih piyik dari sekarang. Mendadak kepikiran blog ini akan awet sampai duo krucils itu beranjak dewasa dan mereka bisa menikmati beberapa kisah masa kecil mereka melalui blog ibunya :-)

Kunjungan ke Semarang sebenarnya bukan dalam rangka berlibur, tetapi karena ada salah satu sepupu saya dari pihak mama akan menikah dan alhamdulillah ketiban rejeki dapat jatah ikut rombongan ke Semarang, akhirnya beramai-ramailah kami ke Semarang naik kereta api dari Stasiun Pasar Turi.

3 generasi

Berhubung ini bukan merupakan trip pribadi keluarga kami, jadi manut-manut aja dengan jadwal yang diberikan. Dalam kesempatan pertama kali anak-anak ke Semarang yang sempat kita datangi adalah salah satu bangunan bersejarah di Semarang, yaitu Lawang Sewu. Penjelasan mengenai bangunan bersejarah ini bisa dilihat disini. Pemberian nama Lawang Sewu berasal dari kata lawang artinya pintu dan sewu artinya seribu, jika digabungkan artinya pintu seribu, disebabkan banyaknya pintu pada bangunan ini meskipun jumlahnya jika dihitung pasti tidak sampai 1000 pintu.

Salah satu lorong Lawang Sewu

Dan seperti biasa, meski sudah diprotes pak suami, tetep aja dong kita foto-foto, wkwkwk. Kata doi, mengunjungi tempat wisata bersejarah harusnya dinikmati setiap sudut tempatnya, dibaca keterangan apa saja yang menceritakan kisah tempat tersebut. Tapi nama pun pergi berombongan besar disambi ngejar anak-anak plus waktu yang terbatas, jadi biar ada bukti pernah kesini tetep dong ya harus ada dokumentasi, hihihi.


Rombongan besar kecapekan, itu ponakan di tengah perutnya gemesin, hihihi

Daan.... setelah beberapa lama kita ga punya foto keluarga terbaru akhirnya dapat juga foto cerah di Lawang Sewu.



My lovely parents

Setelah puas menikmati suasana pagi di Lawang Sewu, kita langsung cabut ke pusat oleh-oleh Semarang di Jl. Pandanaran. Ternyata lumpia semarang mihil ya, harganya toko oleh-oleh bandeng Juwana adalah Rp. 11.000,00/pcs. Lebih murah beli di toko-toko kecil yang berjejer juga di sepanjang jalan tersebut, rata-rata harganya Rp. 9.500,00/pcs, soal rasa kurang lebih hampir sama. Jika ingin dibawa keluar kota bisa minta ke mbak pelayan toko untuk divakum, hal ini berlaku juga untuk tahu bakso. Harga tahu bakso lebih murah yaitu Rp. 6.000,00/pcs kalau tidak salah ingat. Yang antriannya mengular dan cukup kacau adalah tempat pesan bandeng Juwana (saat kami kesana memang pas long weekend), alhamdulillah di Gresik olahan bandeng sudah sangat banyak, mulai dari bandeng presto, otak-otak bandeng, pepes bandeng ataupun bandeng asap jadi saya tidak tertarik untuk membeli bandengnya.

Sore sampai malam harinya adalah acara inti dari kunjungan kami ke Semarang, yaitu pernikahan sepupu saya, mas Andri (putra almarhum pakdhe, masnya mama). Baik acara akad maupun resepsinya dilaksanakan di hotel tempat kami menginap, jadi ga perlu rempong urusan transportasi. Tapi tetep aja ya namanya wanita, mau kondangan kan pakai baju yang lebih proper dari hari-hari biasa, kudu mesti di setrika dulu termasuk punya ayahnya, krucils dan jilbab...jadi ujung-ujungnya tetep aja rempong, hehehe. 

Hasil jepretan kakak Afa sesaat sebelum akad nikah, agak blur karena goyang

Love this pict...meski blur efek pencahayaan malam

Barakallahu mas Andri untuk pernikahannya, semoga menjadi keluarga sakinah, mawaddah, warrahmah, aamiin (pengantinnya lupa ga kefoto, hihihi).

Alhamdulillah baik perjalanan berangkat maupun pulang dari Semarang berjalan lancar, sampai sekarang anak-anak masih excited dengan euforia saat itu, maklum karena ini baru pertama kali mereka pergi rame-rame dengan keluarga besar dengan naik kereta api dalam satu gerbong. Semoga nanti akan ada kesempatan dan rejeki lagi untuk pergi bersama keluarga besar, aamiin.